Saturday, April 9, 2011

Sang Moammar Emka dalam Mengeja Cinta

'Mengeja Cinta, Semestinya...'

Ketika gelisah menjamu ketermanguan, beginilah cinta ku-eja dalam kata :

“Lelah, akhirnya. Hanya ada getar lemah yang tersisa. Seterusnya, kata-kata tak berwujud sapa. Aku hanya bisa menerima jika ini memang seharusnya.”

Dan, beginilah cinta kujamu dalam doa, ketika hati menyapa ruang hampa dan mencari sandarannya :

“Tuhan, temaniku dalam gelisah ini. Itu saja.”

Tak pernah ada kata sia-sia untuk sebuah doa. Setitik terang terpendar, di keesokan harinya. Kupagut lagi cinta dalam rona senyum yang menepikan praduga :

“Mendekap siang, menimang mimpi. Jalani lagi, getar yang sempat mengendus ragu dalam lajunya. ”

sumber: http://moammaremka.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment